Wisata Domestik Menggeliat, Wisman Meningk

TOPNEWS.COM,Jakarta – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) merilis catatan kinerja sektor pariwisata nasional selama Maret hingga April 2025, menunjukkan tren positif di tengah dinamika global dan tantangan pembangunan.
Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menyampaikan bahwa sektor pariwisata terus menjadi motor penggerak ekonomi nasional dan perekat budaya bangsa. Salah satu indikator penting adalah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang mencapai 1,89 juta orang pada Januari–Februari 2025, naik 13 persen dibanding tahun sebelumnya.
Meski pergerakan masyarakat saat libur Lebaran (22 Maret–11 April) turun 4,67 persen dibandingkan 2024, destinasi wisata domestik mencatat lonjakan kunjungan. TMII di Jakarta naik 46 persen, Candi Prambanan tumbuh 42 persen, dan Kebun Binatang Surabaya meningkat 7 persen. Wisman selama periode Lebaran pun tumbuh 3,1 persen dengan total 260 ribu kunjungan.
Di tingkat global, Indonesia menjadi tuan rumah Pertemuan Tahunan UN Tourism kawasan Asia Timur, Pasifik, dan Asia Selatan (CAP-CSA) pada 15–16 April 2025. Ajang ini menjadi momentum penting peluncuran pedoman investasi pariwisata “Tourism Doing Business: Investing in Indonesia” hasil kerja sama Kemenpar dan UN Tourism.
Untuk mendongkrak promosi internasional, Indonesia turut serta dalam World Expo 2025 Osaka dengan tema “Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future.” Kemenpar juga menyiapkan promosi wisata kesehatan dan kebugaran (health & wellness tourism) serta pameran budaya kain tradisional Wastra Nusantara.
Kemenpar juga menggelar “Gerakan Wisata Bersih” di Labuan Bajo dan Lombok, dengan partisipasi ribuan relawan dan pengumpulan lebih dari satu ton sampah. Langkah ini diperkuat dengan rencana pelarangan botol plastik di beberapa destinasi.
Dari sisi pembangunan, proyek Indonesia Tourism Development yang didukung Bank Dunia telah selesai akhir 2024, mencakup penguatan infrastruktur dan SDM di enam destinasi prioritas. Program ini telah menjangkau lebih dari 82.000 masyarakat dan meningkatkan indeks kepuasan wisata nasional.
Kolaborasi lintas kementerian juga diperkuat, termasuk kerja sama strategis dengan Kementerian Desa untuk mendorong pemberdayaan masyarakat desa berbasis pariwisata.
“Kami akan terus mendorong pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing dengan kolaborasi semua pihak,” tegas Menteri Widiyanti.