Home > Bisnis

Lelah Berpikir, Lemah Berjalan

Kita akan tetap kuat jika memiliki niat dan tujuan hidup yang mulia. Sebaliknya, kita mudah lelah bila membiarkan kondisi sekitar mengganggu kestabilan iman dan kejernihan berpikir.
Dok. Mas Imam Nawawi
Dok. Mas Imam Nawawi

TOPNEWS62.COM, JAKARTA — Belum lama ini saya kembali membuka buku The Art of The Good Life karya Rolf Dobelli, dan menemukan bahasan menarik tentang kelelahan berpikir. Saat otak lelah, dampaknya bisa luar biasa: kita kehilangan semangat untuk bergerak, bahkan melemah dalam mewujudkan cita-cita.

Menurut Dobelli, ketika otak dilanda kelelahan, seseorang cenderung memilih opsi paling aman. Mereka enggan berpikir lebih dalam atau bekerja lebih keras. Bahasa yang keluar pun mulai dipenuhi pesimisme dan negativitas. Inilah tanda-tanda awal memudar daya juang.

Mengatasi Kelelahan Mental

Dobelli menawarkan solusi sederhana namun kuat: ikrar. Ikrar, menurutnya, bukan sekadar janji, melainkan komitmen tegas yang mengikat diri pada tujuan. Ikrar mampu menyeimbangkan kecenderungan pasif dan negatif, serta membangkitkan kembali tekad yang kokoh.

Ketika jiwa terikat pada ikrar, kita sesungguhnya sedang membangun benteng mental yang tidak mudah digoyahkan oleh tantangan maupun godaan. Fondasi ini membuat kita tetap teguh menghadapi kesulitan, dan tidak mudah menyerah.

Kisah Teladan: Kekuatan Ikrar dalam Sejarah

Sejarah memberi kita teladan yang nyata. Nabi Muhammad SAW, misalnya, berikrar tidak akan menghentikan dakwahnya, meski dihadapkan pada iming-iming harta, tahta, dan wanita. Bahkan, beliau SAW menegaskan bahwa sekalipun manusia menawarkan matahari dan rembulan, komitmen dakwah itu tidak akan pernah goyah.

Kisah ini menunjukkan bahwa ikrar bukanlah sekadar kata-kata, melainkan energi yang mengubah niat menjadi tindakan berkesinambungan.

Dengan ikrar, kita membebaskan diri dari beban kelelahan mental, dan melangkah lebih pasti menuju tujuan.

Kita akan tetap kuat jika memiliki niat dan tujuan hidup yang mulia. Sebaliknya, kita mudah lelah bila membiarkan kondisi sekitar mengganggu kestabilan iman dan kejernihan berpikir. Karena itu, jadikan realitas sebagai jembatan, bukan penghalang, agar tetap segar dalam berpikir dan bugar dalam beramal.

Mas Imam Nawawi

× Image