TOPNEWS62.COM, Bekasi – Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama meluncurkan inisiatif besar bertajuk Zawa Goes to School & Goes to Campus sebagai upaya membumikan semangat berwakaf di dunia pendidikan. Bertempat di Bekasi, Jawa Barat, kegiatan yang digelar pada 21–23 Mei 2025 ini melibatkan lebih dari seratus stakeholder dari berbagai wilayah DKI Jakarta.

Mengusung kampanye “Dari PAI untuk Indonesia #AyoBerwakafdiSekolah”, program ini dirancang untuk membentuk ekosistem wakaf berbasis pendidikan, dimulai dari para Guru Pendidikan Agama Islam. Sosialisasi ini menjadi titik awal literasi wakaf yang tidak hanya bersifat teoritis, tapi juga aplikatif dan berdampak sosial.

Direktur PAI, M. Munir, mengungkapkan bahwa dukungan Badan Wakaf Indonesia (BWI) sangat penting dalam penguatan sistem ini. Ia menyebut adanya potensi bagi hasil wakaf sebesar 6,5% yang dapat digunakan untuk pembiayaan kegiatan peningkatan mutu PAI di sekolah-sekolah.

“Kami ingin membangun sistem wakaf pendidikan yang menyatu dengan keseharian siswa dan guru. Melalui dana yang dikelola profesional, wakaf bisa menjadi sumber pendanaan berkelanjutan dan juga ladang amal bagi para pewakif,” jelas Munir.

Munir juga menyerukan kepada seluruh guru PAI agar menjadi pelopor gerakan ini, bahkan menjadi mitra nazhir yang tidak hanya mengajarkan konsep wakaf, tetapi juga mempraktikkannya dalam kehidupan nyata.

Hal senada diungkapkan oleh Lelis Tsuroya, Kasubdit PAI pada SMA/SMALB/SMK sekaligus koordinator kegiatan. Ia menekankan bahwa gerakan ini lebih dari sekadar sosialisasi. “Kami ingin menjadikan wakaf sebagai kesadaran kolektif dan bagian dari identitas keislaman di sekolah,” ujarnya.

Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat peran PAI sebagai agen transformasi spiritual dan sosial. Dengan melibatkan guru dan siswa sebagai motor penggerak, Kemenag berharap literasi wakaf tidak hanya tumbuh, tetapi juga berbuah nyata dalam kontribusi bagi umat dan bangsa.